Merayakan Kebesaran Kasih Allah
Kalangan Sendiri

Merayakan Kebesaran Kasih Allah

Lori Official Writer
      312

Ayat Renungan: Yesaya 7: 14“Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.”

 

Di ujung dunia yang jauh, di suatu malam yang sunyi, tanpa hingar bingar lampu warna-warni atau gema lagu Natal, Yesus memilih untuk hadir. Tidak di istana megah, atau rumah mewah, melainkan di sebuah kandang sederhana. Bayangkan, sang Raja segala raja lahir di tempat yang paling tidak mungkin.

Maria dan Yusuf, pasangan muda yang sederhana, menjadi saksi bisu dari peristiwa agung itu. Bayi mungil yang mereka gendong bukanlah anak manusia biasa. Ia adalah janji Allah yang tergenapi, harapan bagi seluruh umat manusia.

Jika kita bayangkan, kabar kelahiran seorang bayi biasanya disambut dengan sukacita besar. Orangtua baru akan membagikan kabar gembira itu kepada keluarga dan teman-teman. Namun, kabar kelahiran Yesus justru pertama kali disampaikan kepada para gembala. Orang-orang yang sederhana, yang menghabiskan malam mereka di ladang bersama domba-domba.

Mengapa kepada mereka? Mungkin karena Allah ingin menunjukkan bahwa kabar keselamatan ini bukan hanya untuk orang-orang penting atau kaya. Kabar baik ini ditujukan untuk semua orang, tanpa memandang status sosial atau kedudukan.

Natal memang penuh keindahan dan kehangatan. Namun, di balik semua perayaan dan tradisi, ada sebuah kerinduan yang mendalam di hati manusia. Kerinduan akan kehadiran Allah, Sang Pencipta. Ketika kita merayakan Natal, sebenarnya kita sedang merayakan kasih Allah yang begitu besar. Kasih yang rela datang ke dunia dalam bentuk manusia, untuk menyelamatkan kita.

“Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” (Yesaya 7: 14)

Pesan Natal yang sesungguhnya adalah ini: Allah tidak jauh dari kita. Ia selalu menyertai kita, dalam suka maupun duka. Immanuel! Allah beserta kita.

Ikuti Kami